Nanti dulu, siapin diri lagi.

Sebelum masuk ke pembicaraan inti, saya ada pertanyaan khusus untuk perempuan yang mungkin dalam waktu dekat akan menikah. 
Apakah yang kalian takutkan atau kalian bayangkan ketika mempunyai kehidupan setelah menikah?

Umurku 34 hari lagi genap 23 tahun. dulu, saat aku masih belum mengerti arti beban yang sesungguhnya. Aku tidak takut tentang kemungkinan pernikahan. financial, kebutuhan biologis, ketidakmampuan mendidik anak bahkan hubungan dengan keluarga besar calon suami belum aku pikirkan. Saat itu, saat aku hanya mengenal rasa sayang dan egois dengan keinginanku hidup berdampingan dengan orang yang ku sayang ternyata terlalu sempit untuk menjadikan itu sebuah alasan menikah!
Ya. Menikah jauh lebih luas dari rasa sayang!
raditya dika pernah bilang "kalo aja gue tau nikah sebahagia ini gue nyesel gue telat nikah" iya. menurut saya cuma orang yang berpikir pendek yang berpendapat menikah itu tidak membahagiakan.
jauh dari itu, aku juga suka dapat kalimat dari rekan yang sudah berkeluarga. mereka bilang "duh... nanti dulu deh vi, nikmatin dulu masa muda lu" lantas ada apa dengan menikah sebelum nikmatin bahagia? katanya raditya dika dia nyesel telat nikah, tapi temen deketku bilang nikmatin dulu masa muda kita.
Oke, ada 2 opini yang berbeda..
kalau aku boleh menilai dari sudut pandangku memposisikan diri menjadi raditya dika. Dia mempersiapkan dirinya dengan matang, takut untuk menikah. setelah menikah. Oh.. ini rasanya, ternyata tidak begitu menakutkan ternyata membahagiakan. Jelas membahagiakan orang yang kita sayangi jadi bahagia kita, itupun berlaku dari kita masih kecil hingga dewasa dengan membagiakan orang tua.

Lalu, jika aku posisikan diriku menjadi temanku yang katanya nikmatin dulu masa muda. pertanyaanku satu, memang hal apa yang belum dilaksanakan saat muda dan tidak bisa di lakukan setelah menikah? kalau jawabanya adalah bersenang senang icip icip yang lain tanda kutip. Itu tidak akan ada masa nya, kembali lagi ke dewasaan diri. Jelas banyak dengan umur di atas 40 tahun masih ingin senang senang lalu mau sampai kapan menikmati masa muda itu?

Menurutku, menikah bukan hanya karna "aku cinta dia" tapi lebih luas dari itu, lebih panjang dari sekedar mikir nanti beli rumah dimana yah?
lebih rentan dari sekedar mikir ya allah aku takut dia selingkuh. Ah menikah lebih dari itu semua. bahkan ketika rasanya kita sudah mampu untuk menikah masih ada campur tangan tuhan yang tidak sesuai dengan pikiran kita, masih ada takdir tuhan untuk mengatakan "nanti dulu, siapin diri lagi"

Dimasa pandemi seperti ini, aku jadi teringat kalimatnya tiara pangestika "ketika kamu udah nemenin sesorang dari mereka tidak punya apa apa hingga mereka sukses nanti lalu mereka ningalin kamu, ya yaudah bersyukur karena allah nunjukin yang tidak baik untuk kita dan ikhlas karena niatnya membantu bukan karena ketika mereka sukses mereka harus bersama kita" ya.. terbesit pikiran ku saat kolot dulu, rasanya mungkin tidak ikhlas memberi tanpa menerima kembali. ah sekarang aku mengerti bahwa kasih sayang seorang ibu di mulai saat wanita itu sendiri bahkan belum menjadi seorang ibu. Bahkan baru akan menjadi seorang istri.. ya memberi tanpa pamrih.

Menikah jauh dari itu, jauh dari sekedar rasa sayang.

Menikah adalah sakral yang akan terus menjadi sakral hingga dunia setelah kehidupan di bangkitkan.

love,
#opinidhevia

Komentar

  1. Makasih sayang ,aku baka lebih semangat lagi untuk jadi lebih baik untuk kita hingga tua nanti

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer